Jumat, 11 Mei 2012

PEKAT







Aku jatuh, aku jatuh kedalam kegelapan yang mengusik batin dan pikiranku, merubah cara pandangku, merubah gaya hidupku, membuatku tak bisa melihat diriku lagi. Namun, semakin jauh aku melangkah, mataku mulai terbiasa akan pekat. Pekat tak seburuk yang kukira sebelumnya, pekat membuatku nyaman, ya..nyaman..., rasa nyaman yang menyesatkan. Pernah kucoba mencari cahaya untuk membimbingku keluar dari tempat ini, namun yang kucari tak pernah kutemukan sampai detik ini. Mungkin terang memang membenciku dengan sangat, tak pernah dia mau berteman denganku. Hanya pekat yang setia denganku, mengiringi tiap langkah-langkah yang kupijak, mengelilingiku seperti bumi yang berevolusi mengelilingi matahari, membutuhkanku seperti tanaman yang membutuhkan air untuk bertahan hidup. Pekat itu indah, pekat itu setia, dan pekat itu adalah kamu......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
PUISI KELAM © Copyright | Template By LASKAR PELAYAN KEGELAPAN |