Jumat, 29 Juni 2012

Dalam diam ku

Kau tampak berbeda
Tak lagi hangat seperti dulu
Tampakmu berubah menjadi beku
Hingga untuk menyapamu saja aku masih tak kuasa…
Semudah inikah kau membiarkanku jauh darimu
Mengharapmu dan kau tetap pada pendirianmu
Dengan alasan hati yang tak bisa dipaksa
Kau menatapkku seolah tak berdaya….
Perpisahan ini menyisahkan asa yang lara
Entah mengapa semuanya rapuh
Hingga sekeping harapan pun tak tersisa
Pergilah cinta
Bawa lukaku bersamamu….
Melangkah letih tanpa arah
Ditemani sepi yang tak kunjung pudar
Hujan pun menangis melihat asaku terluka
Dengan setia dia meyakinkanku untuk pergi darimu…
Hariku bagai dipenjara
Tak ada lagi senyum ceria
Hanya kenangan yang tersisa
Seraya terhanyut akku menundukkan kepala
Menghela nafas untuk keheningan yang melanda…
Andai kita masih bisa mengulas kisah
Membalikkan pikiran,
Mengulang kembali yang telah terjadi
Rasanya hati ingin menyentuhmu
Mengajakmu kembali ke kisah itu
Hingga semuanya terasa lebih indah dan nyata…
Namun aku sadar
Kadang apa yang kita sentuh
Bukanlah hal yang paling indah
Melainkan bagaimana cara kita berusaha
Meraihnya dengan tak kenal asa…
Aku dan kamu sesungguhnya masih saling membutuhkan
Tapi perbedaan yang mengahalangi
Mengajak kita kearah yang seharusnya tak ditempuh
Menutup diri masing-masing
Namun tak dipungkiri luka itu membuat kita mengerti
Hingga harus jauh seperti ini…
Akku ingin memiliki setangkai semanggi berdaun empat
Mencoba menela’ah sebuah harapan
Menginginkan semua luka ini terhempas oleh indahnya janji
Menyambut janji itu datang kembali
Inginku merajut asa dalam cita cinta yang abadi..
Selamat tinggal kasih..
Asakku karenamu tak bisa berdalih
Jika akku masih inginkan mu kembali
Tapi setidaknya caramu membuatkku mengerti
cinta yang dulu telah menjadi luka disini….
1 dalam benakku yang membelenggu
Cuma Kamu yg membalut Asakku…
Asa dalam diamku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
PUISI KELAM © Copyright | Template By LASKAR PELAYAN KEGELAPAN |